Terbawa Arus

Orang-orang sepakat menjadi perempuan itu lebih sakit ketimbang lelaki sebab kelahiran. Apalagi lahir berkali-kali tentu sakitnya berkali-kali. Sementara lelaki hanya melalui fase sunat, yang dimitoskan sakitnya seperti digigit semut. Padahal kalau dipertanyakan semut seperti apa sih saat mengigit, gigitannya dapat mengubah bentuk? Memang tak patut dibanggakan istilah digigit semut. Saya sebagai lelaki merasa dipecundangi. Coba anda bayangkan masa perumpamaannya semut, apa tidak ada makhluk lain. Banyak mahkluk buas ciptaan tuhan, ular misalkan, terbayang lebih tragis. Sangat wajar gigitan ular dapat mengubah bentuk. Betul tidak? Jika anda setuju katakan setuju, biar kita akhiri mitos yang tengah berjalan. Kita kampanyekan "sunat seperti digigit ular" terserah mau ular apa yang penting ular Belum lagi ketika perempuan meninggal di kala melahirkan dihitung sebagai mati syahid sungguh mulia bukan. Syahid lo syahid. Lah lelaki, kalau lelaki meninggal disebabkan sunat justru

Kadang saya sedikit herman, kenapa ya channel dakwah masih bisa di susupi iklan-iklan seronok? Kadang juga iklan-iklan judi. Apa sebenarnya iklan-iklan ini tidak bisa disesuaikan dengan channelnya sendiri nggak perlu menyusup ke channel dakwah Bukan apa-apa, kita berusaha mencegah diri dari maksiat, belajar menjadi baik dengan memperdalam ilmu agama tapi malah dihidangkan maksiat, mending bisa segera di lewati. Justru di beri 5 detik pertama sebagai pemanasan untuk merelaksasikan mata, kan keparat. Sejam ngumpuli pahala, hangusnya cuma 5 detik doang Saya langsung lemas. Tekad awal mempertebal iman. Mendadak menipis setelah tertonton video cewek yang cuma angkat tangan sebelah diiringi goyang-goyang pinggul. "Bangsatt..." yang di sesali bukan iklannya melainkan iman saya yang ternyata masih sangat murah Sebab yang dilihat bukan apa iklannya, tapi yang lain. Ya kamu sendiri taulah. 5 detik itu cukup buat iman saya terkoyak-koyak. Sedih sih, merasa ternodai Tapi pada akh

 Saya ingat betul apa yang dulu pernah si Mbah pernah bilang, begini ceritanya Pagi itu, setelah menyuguhkan kopi kepada si mbah. Saya segera mengambil posisi duduk bersila tepat dihadapannya. Kami berdua duduk di cakruk sebelah rumah yang biasa dipakai buat berdiskusi santai. Kebetulan saya sedang libur kerja dan berkunjung ke rumah si Mbah "Lid belajar hidup itu perhatikan juga ayat-ayat Allah yang nggak di firmankan" si Mbah mulai membuka cerita Dahi saya mengkerut, "ayat-ayat yang nggak difirmankan?, maksudnya gimana Mbah?" Jawab saya "Kamu ingat nggak peristiwa nabi Musa saat membelah air laut dengan tongkatnya?" Lanjutnya "Ingat Mbah, terus?" "Coba kamu teliti, temukan di dalam peristiwa itu Allah mewahyukan firmanNya namun tidak dimuat dalam Al Qur'an," perlahan dijelaskannya Sejenak saya merenung dalam-dalam mengikuti alur perkataan si Mbah. Dimana pesan Tuhan yang tidak difirmankan tapi masuk dalam peristiwa-peristiwa besar

  Dalam masyarakat kita ada kebaikan yang dianggap sebagai tindak kebodohan. Namanya over kebaikan, atau terlalu baik. Masyarakat kita bilang terlalu baik adalah perbuatan yang negatif. Karena menurut mereka orang yang punya naluri kebaikan yang keterlaluan cenderung dimanfaatkan orang Sebenarnya sekarang ini yang dicari orang dalam berbuat baik sebab keuntungan. Bila suatu waktu kebaikan mereka tidak terbayar, di saat itu juga kebaikan yang mereka sumbangkan akan dihitung-hitung kembali. Coba perhatikan kekecewaan seseorang setelah sahabat atau kekasih mereka berkhianat, apa yang mereka lakukan pertama kali, pasti mengungkit-ungkit kebaikan yang mereka perbuat. Mereka akan menilai ternyata masih banyak orang yang tidak tahu rasa terima kasih saat diberi pertolongan maka percuma terlalu baik buat orang lain, orang-orang nggak tahu balas budi. Maka dari muncul niat berbuat baik sewajarnya saja Yang jadi pertanyaannya. Bagaimana wujud kebaikan yang sewajarnya?, bukankah hakikat kebaikan

  Masa iya kamu nggak bisa bergembira, kamu nggak bisa bersyukur dengan keadaan yang begitu rumit. Sekarang juga kamu harus bahagia, nggak mesti menunggu orang dikanan dan kirimu. Kamu sendiri yang bisa menciptakan kebahagiaanmu. Jangan kamu bilang bahagia ada di pasanganmu, hati-hati. Bila harapanmu terjadi tidak sesuai pada harapan, kamu bakal menyesal dan stres. Jangan bergantung pada harapan. Nggak mesti dapat pasangan yang sholeh baru kamu bisa sholeh, mulailah pada dirimu sendiri. Misal ada kopi pahit, karena kamu berharap pada yang manis, saat kamu minum "Kopinya kok pahit". Justru kalau sebaliknya bila kamu tidak berharap pada yang manis kopi pahit pun bisa kamu katakan enak. Jadi, letak salahnya bukan pada pasanganmu tapi pada dirimu, yang bergantung pada harapan. Tidak apa-apa seumur hidupmu selalu mendapat penderitaan, kalau standarmu siap menderita masalah apa pun bisa kamu nikmati. Bahkan saat negara terus menerus kacau kamu tetap bisa bersyukur dan bahagia. Seba

 Jadilah anda pribadi yang sangat misterius, yang sama sekali sulit ditebak oleh siapa pun. Buatlah orang-orang di sekitar tidak bisa mendeskripsikan tentang pribadi anda, baik di dalam maupun di luar Menjadi manusia yang penuh misterius itu menyenangkan. Selalu penuh dengan tebakan dan sangkaan. Semakin hari orang semakin penasaran tentang kita. Hingga puncaknya ketika kita ngomong becanda dikira kita itu lagi ada masalah atau galau Anda harus begitu, jangan pedulikan perkataan orang, tidak usah terpengaruh oleh ocehan dan cacian siapa pun, intinya anda jangan mudah didikte. Kuasai diri anda, lakukan banyak hal yang mungkin orang lain kira itu suatu kesalahan padahal sebenarnya itu kebaikan yang tuhan cintai Misalnya, anda penggemar Cristiano Ronaldo. Kemana pun anda selalu membicarakan tentang kehebatan dia bermain sepak bola. Di medsos, di kantor, di tongkrongan, bahasa anda tentang  keseharian idola anda. Sampai orang mengira bahwa anda adalah fans fanatiknya Ternyata banyak yang t